Skip to content

Tugas Telematika ke 2

Nama : AGUS PURNOMO
Kelas : 4 KA 20
NPM : 10109180
1. Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika?

SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan komputer lahir tahun 1940-an di AMerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset di Harvard University, dipimpin oleh Profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanya ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja maka dibuat proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program dapat dijalan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.
Pada tahun 1950-an, saat jenis computer mulai membesar hingga terciptanya super computer, maka sebuah computer mesti melayani beberapa terminal. Untuk itu, ditemukan konsep distribusi proses yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Dengan demikian, bentuk jaringan (network) computer pertama kali diaplikasikan.
Selanjutnya, perkembangan jaringan komputer global dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga dapat saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang diciptakan satu tahun sebelumnya untuk ARPANET. Program e-mail ini cukup mudah, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Pada tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang terdapat di luar Amerika, yang menjadi anggota jaringan ARPANET. Pada tahun yang sama, dua orang ahli computer, yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).
Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Pada tahun 1981, France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telepon televisi pertama, dimana orang dapat saling menelepon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982, dibentuk Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP). Sementara itu, di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan EUNET, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan EUNET menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan domain name system, yang kini dikenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada tahun 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi lebih dari 10.000 komputer.
Pada tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC (Internet Relay Chat). Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tidak kurang dari 100.000 komputer pada saat itu membentuk sebuah jaringan. Sementara, tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer lainnya, yang membentuk jaringan tersebut. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Pada tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui satu juta unit komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Pada tahun 1994, situs-situs dunia maya telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama, Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.
PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DI INDONESIA
Surat kabar, buku, radio dan telelvisi sudah merupakan bagian kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan bertambah canggihnya teknolgi mikroelektronika, fax dan komputer akan mengambil porsi yang cukup besar dalam dunia informasi di Indonesia. Lima tahun yang lalu, nomor telepon di perkantoran yang khusus digunakan untuk fax masih sangat langka. Saat ini, nomor telepon fax sudah merupakan hal yang lazim digunakan di perkantoran. Hal ini menunjukkan bahwa informasi memegang peranan dalam beberapa bidang penting, seperti bidang usaha, industri dan pendidikan.
Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat membantu perkembangan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal. Proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Dengan demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika saluran khusus untuk komunikasi antarkomputer (lebih dikenal sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.
Untuk memungkinkan komunikasi antarkomputer, prasarana jaringan komputer meliputi wilayah luas perlu dikembangkan. Beberapa alternatif telah dicoba dikembangkan, seperti SKDP (PT Telkom) dan tak lama lagi di beberapa daerah kecil akan beroperasi sistem ISDN (juga dikelola oleh PT Telkom). Alternatif lain yang cukup menarik untuk dikaji adalah jaringan komputer paket radio yang saat ini digunakan oleh tidak kurang dari 2400 orang di seluruh Indonesia, dengan komposisi pengguna sebagai berikut: 69 persen pengguna di perguruan tinngi, 18 persen pengguna di lembaga pemerintah, 4 persen pengguna di lembaga pemerintahan, 4 persen pengguna di lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 5 persen pengguna berada di industry / badan komersial.
Teknologi yang digunakan pada jaringan komputer merupakan perkembangan teknologi SKDP (PT Telkom). Protokol AX.25 digunakan pada link layer, yang merupakan perkembangan protokol X.25 (SKDP). Diatas protokol AX.25, digunakan protokol (Internet Protokol) yang memungkinkan integrasi berbagai jenis komputer ke dalam jaringan. Adapun aplikasi utama yang dijalankan dalam jaringan komputer ini adalah:
1. Surat elektronik;
2. Diskusi / konferensi secara elektronik;
3. Pengiriman berkas / file secara elektronik;
4. Akses pada distributed database; dan
5. Fasilitas talknet untuk kerja pada komputer yang berjauhan.
Satu hal yang membedakan aplikasi jaringan komputer dengan teknologi lainnya adalah tidak adanya batasan dimensi ruang dan waktu. Sebagai contoh, diskusi / seminar / konferensi secara elektronik dapat berlangsung kapan saja, di mana saja bahkan tidak terikat pada batas-batas negara. Globalisasi sangat terasa dengan adanya jaringan komputer.
Tata cara komunikasi merupakan faktor penting pada pengkaitan jaringan komputer lokal di gedung-gedung. Pemilihan tata cara komunikasi dilakukan dengan memperhitungkan kompatibilitas dengan cara komnukasi yang umum digunakan. Saat ini, tata cara komunikasi TCP / IP merupakan standar yang digunakan di jaringan-jaringan komputer lokal di gedung-gedung. TCP / IP mulai dikembangkan sekitar sepuluh tahun lalu atas biaya angkatan bersenjata Amerika Serikat. TCP / IP mengatur pengkaitan berbagai komputer dalam jaringan yang terkait wilayah luas tanpa tergantung pada jenis saluran fisik yang digunakan. Keandalan jaringan diawasi secara seksama selama prosees komunikasi berlangsung. Berbagai penggunaan, seperti pengiriman surat elektronik dan file antarkomputer dapat dilakukan dengan mudah menggunakan TCP / IP. Jelas bahwa proses pengembangan jaringan komputer wilayah luas akan sangat dipermudah dengan mengadopsi tata cara komunikasi standar seperti TCP/IP.
TCP/IP saat ini tengah giat dipelajari dan dikembangkan, antara lain di Computer Network Research Group, PAU Mikroelektronika ITB. Keterangan cukup lengkap, berupa buku dan file di disket komputer, source code perangkat TCP / IP dapat diperoleh secara nonkomersial dari lembaga tersebut. Perangkat lunak beserta source code (file program) TCP/IP untuk komputer mikro dapat diperoleh secara nonkomersial untuk penggunaan di dunia pendidikan dan amatir radio. Pengembangan perangkat lunak ini tengah dilakukan di lembaga tersebut untuk membuka kemungkinan pengkaitan jaringan komputer lokal di berbagai gedung perkantoran menggunakan radio.
2. Jelaskan tentang kerugian dan keuntungan dari
a. peer to peer
atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi yang “mengganggu”.
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna.
Keuntungan menggunakan jaringan peer to peer
a) Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan software server.
b) Tidak diperlukan seorang network administrator dan setup-nya mudah, serta membutuhkan biaya yang murah.
Kerugian menggunakan jaringan peer to peer
a) Sharing sumberdaya pada suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani komputer tersebut.
b) Kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani komputernya sendiri jika ditemui masalah. Keamanan model ini sangat lemah.
b. client to server
Model ini memisahkan secara jelas antara server, yaitu yang dapat memberikan layanan jaringan dan client, yaitu yang hanya menerima layanan. Beberapa komputer diatur (setting) sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan, seperti printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Agar server dan client (dan diantara mereka) dapat berkomunikasi, server menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program, sementara client menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server program pada server.
Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end yang meminta layanan, seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller (PDC) dan beberapa domain controller pendukung atau Backup Domain Controller (BDC) yang membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu.
Primary Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus dapat digunakan sebagai penyedia layanan file dan print yang membuat komputer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya.
Keuntungan menggunakan jaringan berbasis server
a) Media penyimpanan data yang terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan menggunakan data di server dan memberikan kemudahan melakukan back-up data di saat kritis. Pemeliharaan data juga menjadi lebih mudah karena data tidak tersebar di beberapa komputer.
b) Kemampuan server untuk menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya pembangunan jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan lebih cepat daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan mengelola jaringan.
c) Kemudahan mengatur jumlah pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal, seperti printer laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus memasukkan password untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan.

Kelemahan menggunakan jaringan berbasis server
a) Biaya operasional relatif lebih mahal.
b) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
c) Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
3. Jelaskan tentang perkembangan tekhnologi wirelessyang meliputi hardware, system operasi dan program operasi yang digunakanpada perangkat wireless ?
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).
Sekilas tentang WIMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.
Spektrum Frekuensi WIMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
* NPU (networking processing unit card)
* AU (access unit card)up to 6 +1
* PIU (power interface unit) 1+1
* AVU (air ventilation unit)
* PSU (power supply unit) 3+1
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n

TUGAS TELEMATIKA

  1. 1.    Peranan telematika dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan, yaitu:

Telematika diambil dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan dengan : “Bertemunya jaringan komunikasi dengan teknologi informasi”.

dari TELEMMATIQUE tersebut kemudian menjadi TELEMATICS dalam bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari : “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” dimana hal ini adalah perpaduan dari konsep : Computing and Communication.

Dari pengertian tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa telematika berkaitan erat dengan perkembangan teknologi, salah satunya dalam bidang pendidikan.

2. Apa manfaat dan dampak negatif dari telematika, jelaskan!

Dampak Penggunaan Telematika
Berbagai macam bentuk yang menjadi dampak penggunaan telematika merebak luas pada masyarakat. Dampak ini akan memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha bahkan merubah falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak yang pasti adalah akan terjadinya perubahan minat bekerja yang lebih efisien dalam arti benefit to cost ratio, efektif dalam arti kualitas produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa kepada masyarakat. Dampak yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
Keuntungan telematika antara lain :
1. Memudahkan kita dalam memperoleh data/informasi dimana saja, dan kapan saja sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan kinerja pelaku usaha karena kemudahan pengaksesan informasi dan penyelenggaraan transaksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi;
3. Mencerdaskan masyarakat karena masyarakat dapat dengan mudah menambah pengetahuan/informasi yang dimiliki;
4. Memotong alur proses yang panjang dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah;
5. Mempererat hubungan antar personal, antar wilayah dan antar Negara tanpa ada batasan ruang dan waktu;
6. Meningkatkan dan memacu roda perekonomian nasional;
Kerugian dari telematika:
1. Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti pencurian data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi;
2. Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
3. Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus;
4. Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.

 

3. Media komunikasi apa saja yang digunakan telematika

v Internet
v Handphone / Smartphone
v GPS dll.

 

4. Perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul, yaitu:

Sebelum internet muncul:

Masa Pra-Satelit

 

Radio dan Telepon

Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.

Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio–radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.

Televisi. Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.

 

Masa sesudah ada internet:

Masa Satelit

 

Satelit Domestik Palapa

Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).

Pada konferensi itu di tampilkan pula pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.

Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.

Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.

Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.

 

TUGAS BHS INA 3

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.            Latar Belakang

Klinik Bersalin Bidan Sari. Z sebagai instansi yang melayani kepentingan kesehatan masyarakat khususnya jasa persalinan, dalam pelaksanaan kegiatan administrasinya masih menggunakan sistem konvensional, sehingga masih banyak ditemui kekurangan dan kendala yang mengakibatkan suatu pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik.

Berbagai pengalaman pada Klinik bersalin yang menggunakan sistem konvensional menunjukkan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat lemahnya koordinasi antar bagian maupun kurangnya dukungan informasi yang akurat dan terintegrasi.

Dalam era globalisasi sekarang ini, Klinik bersalin dituntut untuk mampu meningkatkan kinerja dan daya saing dengan tidak mengurangi misi sosial yang diembannya. Instansi tersebut harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis  yang diharapkan dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Keberadaan Klinik bersalin yang letaknya ditengah pemukiman padat penduduk, posisinya mempunyai peranan yang cukup strategis. Untuk itu dalam mengawasi kegiatan operasional, dibutuhkan dukungan sistem informasi yang baik seiring bertambahnya jumlah pasien.

Yang tidak kalah pentingnya dan harus diperhatikan adalah  bagaimana sistem tersebut dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan user. Oleh karena itu sistem  yang baik harus menjamin tingkat akurasi dan dapat menyaring serta mengklarifikasi data menjadi suatu bentuk informasi yang handal.

Dalam perancangan sistem informasi yang akan diimplementasikan, nantinya memproses dan mengintegrasikan alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting, bahkan bisa dikatakan mutlak.

 

1.2.            Masalah

Dari riset yang dilakukan penulis selama menganalisa sistem berjalan di Klinik Bersalin Bidan Sari. Z dapat penulis uraikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Adanya kesulitan  pencarian  identitas pasien dikarenakan  data  tersebut  masih  tersimpan secara manual.
  2. Kurang terjaminnya keakuratan data.
  3. Lamanya waktu yang diperlukan dalam melakukan pengumpulan data.
  4. Tidak adanya penyajian laporan yang komprehensif sehingga menyulitkan pimpinan dalam melakukan pengambilan keputusan.

Dari kendala-kendala di atas maka perlu dicari jalan keluarnya. Salah satu cara untuk mengatasinya  adalah  dengan menggunakan komputer sebagai  alat bantu  dalam memperbaiki sistem manual yang sedang berjalan. Diharapkan dengan adanya sistem informasi yang baru ini, maka semua kegiatan pelayanan di Klinik Bersalin Bidan Sari. Z  dapat berjalan lebih baik. Alasan lain dilakukannya penggunaan komputer adalah semakin ketatnya persaingan dan perkembangan yang cepat dewasa ini.

 


 

1.3.            Tujuan Penulisan

Selain merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam Semester VI Universitas Guna Darma, penulisan ini juga bertujuan untuk memberikan pelayanan  dan  mengatasi seluruh permasalahan seperti :

  1. Mempermudah proses pelayanan administrasi pasien sehingga menghemat waktu dalam kegiatan operasional sehari-hari.
  2. Mendapatkan informasi tepat pada waktunya dalam bentuk yang mudah dipahami untuk pemakai sehingga dapat meningkatkan kinerja.
  3. Mampu memberikan solusi pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pengguna.
  4. Menyajikan laporan cepat dan akurat, sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.

 

1.4.            Ruang Lingkup/Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini ( PI ) penulis membatasi dan memfokuskan masalah yang ada agar tidak menyimpang dari pokok bahasan, maka pada perancangan sistem ini hanya terbatas pada kegiatan administrasi pasien rawat inap dengan menggunakan acuan biaya paket ditambah adanya beban biaya diluar harga paket dengan menggunakan database Oracle dan Aplikasi Express yang terdapat pada Oracle 10G XE.

 

1.5.            Metode Penelitian

Dalam perancanaan sistem komputerisasi rawat inap ini, digunakan beberapa metode untuk memperoleh data yang dibutuhkan antara lain :

 

 

  1. Wawancara (Interview)

Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada  karyawan Klinik bersalin terutama pada bagian administrasi untuk mendapatkan data yang akurat.

            Dalam mendukung penelitian digunakan beberapa perangkat keras dan beberapa perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah satu unit komputer pribadi dengan spesifikasi Minimal:

  1. Prosessor Intel Atom Processor N270 1,5GHz
  2. Memory minimal 2 GB
  3. Hard Disk 160 GB
  4. VGA card 8 Mbyte
  5. Soundcard

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah :

  1. Sistem Operasi Microsoft Windows Xp Professional SP 3
  2. Aplikasi Oracle Apex untuk membuat tampilan aplikasi.
  3. Menggunakan Data Base Oracle 10G sebagai database untuk menyimpan struktur data table.
    1. Pengamatan (Observasi)

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung kegiatan yang dilakukan oleh bagian-bagian yang terkait pada sistem rawat inap.

  1. Studi kepustakaan (Literatur)

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari beberapa teori dari buku-buku dan literatur lainnya yang ada hubungannya dengan pokok pembahasan.

 


 

1.6.            Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I              :  PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup/batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II             :  LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang berkaitan dengan analisa dan perancangan informasi, Analisa dan Perancangan yang berbasis Object Oriented serta teori yang mendukung dan aplikasi/masalah yang dibahas

BAB III           :  ANALISA SISTEM

Bab ini membahas tentang tinjauan organisasi, analisa proses sistem berjalan, analisa keluaran, analisa masukan, identifikasi kebutuhan, package diagram, use case sistem usulan, deskripsi use case

BAB IV           :  PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang rancangan basis data, rancangan antar muka, sequence diagram, rancangan class diagram, activity diagram per metode 

BAB V             :  PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari tahap-tahap analisa dan perancangan sistem serta saran-saran yang berisi pandangan dan usulan tentang hal-hal yang dapat dilakukan.

Link

JUAL RUMAH BPK WANE

JUAL RUMAH BPK WANE

PERUMAHAN TELAGA GOLF

CLUSTER BELANDA

BLOK E VIII A  NO. 16 SAWANGAN DEPOK

L. TANAH  153

L. BANGUNAN 138 M2

K. TIDUR  4+1

K. MANDI  3

HARGA Rp. 660 Jt NEGO

SERTIFIKAT

HUB. 085716904271

TAMPA PERANTARA

Link

JUAL RUMAH BPK WANE

JUAL RUMAH BPK WANE

PERUMAHAN TELAGA GOLF

BLOK E VIII A  NO. 16 SAWANGAN DEPOK

L. TANAH  153

L. BANGUNAN 138 M2

K. TIDUR  4+1

K. MANDI  3

HARGA Rp. 660 Jt NEGO

SERTIFIKAT

HUB. 085716904271

JUAL RUMAH BPK WN

PERUMAHAN TELAGA GOLF

BLOK E VIII A  NO. 16 SAWANGAN DEPOK

LUAS TANAH 153 METER

LUAS BANGAUNAN 138 M2

KAMAR TIDUR 4 + 1

KAMAR MANDI  3

HARGA Rp. 660 Jt NEGO SETIFIKAT

HUB. 085716904271

 

Penyebarluasan Komputer Dewasa Ini

Penyebarluasan Komputer Dewasa Ini

 

Masyarakat pada umumnya masih belum mengerti benar kegunaan dari koputer. Dalam kehidupan sehari-hari banyak masyarakat yang masih menggunakan cara manual. untuk mengerjakan suatu aktifitas yang sebenarnya dapat dilakukan oleh komputer. Dalam dunia bisnis koputer banyak digunakan untuk mempermudah proses transaksi bisnis. Koputer banyak digunakan diberbagai bidang seperti perbankan,  transportasi,  pendidikan,  komunikasi dan  teknologi informasi. Karena perkembangan komputer yang begitu pesat. maka, masyarakat harus bisa memanfaatkan teknologi komputerisasi dengan tepat guana. Agar lebih efisien dalam melakukan pekrjaan dan lebih baik. Penyebarluasan komputer dewasa ini sudah semakin cepat.

Dikarenakan perkembangan yang begitu baik dari berbagai bidang dan juga pemanfaatan yang tepat. Banyak masyarakat yang dengan mudah membeli komputer dan berbagai perangkat pendukungnya. Sekarang banyak toko penyedia perangkat komputer diberbagai kota. Dengan harga yang terjangkau masyrakat dapat membeli perangkat kkomputer sesuai dengan kebutuhannya. Untuk media informasi yang cepat masyarakat membutuhkam perangkat internet sebagai pendukungnya. Sekarang sudah banyak ditawarkan peket internet dengan harga terjangkau. Masyarakat dapat membeli paket internet sesuai kebutuhan nya dnegan harga yang sudah terjangkau. Jaringan internet yang banyak tersebar diberbagai daerah sudah dapat diakses dengan baik oleh masyarakat.

Masyarakat sudah dapat mengakses internet dimanapun berada karena sudah banyak perangkat mobile yang dijual dengan harga murah. Dengan perangkat mobile tersebut masyarakat hanya perlu mengakses internet. Dengan mengakses internet tersebut  masyarakat sudah dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Perkembangan komputer juga bukan sebagai media informasi saja tapi juga dapat membantu pekerjaan.

Untuk dapat membantu pekerjaan manusia maka diperlukan komputer yang siap pakai, seper ti untuk mengolahan gambar. Diperlukan perangkat koputer yang mendukung untuk dapat mengolah file gambar. Dalam bidang perbankan kegunaan perangakat komputer juga tidak kalah penting sebagai alat transaksi. Masyatrakat dewasa ini menginginkan segala sesuatu yang bersifat prakstis. Masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan dengan mobile banking yang sudah banyak di sediakan oleh pihak bank. Dalam bidang transportasi perangkat komputer juga diperlukan untuk mengatur arus lalu lintas.

 

 

 

 

 

 

 

              

Disusun Oleh :

           

Nama              :           1. AGUS PURNOMO           (10109180)

2. ARI NOVIANTO                 (10109213)

3. DANU SUPRIHADI           (15109624)

4. EKO SUPRIYANTO          (10109137)

5. SINGGIH PAMUJI (13109557)

                                                                                   

Kelas              :           3KA20

Mata Kuliah    :           Bahasa Indonesia

Dosen             :           TRI WAHYU RETNO NINGSIH, SS

 

 

 

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2012

 

 

“KOMPATIBILITAS di VISTA”

Image

Image

Image

Artikel bersumber dari Majalah CHIP Utama yang membahas tentang Vista Check.

“KOMPATIBILITAS di VISTA”

Artikel yang berjudul “KOMPATIBILITAS di VISTA” ini membahas tentang hardware, dan software yang memungkinkan (mensupport) untuk beroperasi di dalam sistem operasi windows vista, window vista memerlukan spesifikasi computer yang rumayan tinggi jadi untuk computer yang sudah berumur dapat dioperasikan secara maksimal spesifikasi computer yang mampu di install windows vista adalah prossesor yang mempunyai Gigahertz di atas 1 dan Random Access Memory diatas 512 Mega Byte, kelebihan windows vista adalah ia memberikan driver standard kepada hardware, jadi jika kita kehilangan cd driver hardware nya sistem operasi masih dapat dijalankan. Untuk tampilan windows vista di monitor dapat di tampilkan dengan baik karena vista tidak membutuhkan driver khusus untuk monitor. Grafik card pada vista berbeda dengan yang digunakan oleh windows xp karena windows vista memerlukan grafik card yang lebih tinggi.

Menurut saya Hal tersebut akan sebanding dengan hasil yang akan kita dapat. Spesifikasi Komputer yang tinggi akan diperlukan untuk lebih memudahkan manusia dalam bekerja didalam aktifitasnya sehari hari

 

 

Bukanlah Konsumsi : tidak mendukung

GHz : Gigahertz

RAM : Random Access Memory

MB : Mega Byte

Interface : Tampilan

Kompatibilitas : Yang memenuhi syarat

Software : Perangkat Lunak

Via: Nama Brand

AGP : Nama Slot untuk kartu grafis

SATA : Kabel Sistem Hardisk

ATI Radeon : Nama Brand

 

 

Link :

Http://winqual.microsoft.com/HCL

Http://chip.co.id/forum/showthread.php?t=48592

Http://downloadcenter.intel.com

http://www.via.tw/en/index.jsp

PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X

PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X

 ABSTRAK

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan gula dari tebu pada PG X. Dari hasul penelitian diketahui bahwa Pada dasarnya peoses pembuatan gula di PG X adalah melalui 6 tahap yaitu: Stasiun penggilingan, Stasiun pemurnian nira, Stasiun penguapan, Stasiun kristalisasi, Stasiun pemisahan, Stasiun penyelesaian. Sedangkan Utilitas yang digunakan ada 4 yaitu: Air, Uap, Listrik, Udara

 PENDAHULUAN

 Gula merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kita, karena hampir setiap hari kita tidak pernah terlepas dari mengkonsumsi gula. Tetapi banyak sekali dari kita yang tidak mengetahui dari apakah bahan baku gula serta bagaimanakah proses pembuatan gula. Disini peneliti ingin membahas tentang proses pembuatan gula dari tebu di PG X.

            Proses yang digunakan dalah proses sulfitasi alkalis yang menghasilkan gula jenis SHS IA. Pengolahan tebu menjadi kristal melalui beberapa stasiun. Di pembahasan akan dibahas secara lebih jelas kegiatan dari masing-masing stasiun dan proses dari awal sampai akhirnya menjadi gula yang siap untuk kita konsumsi.

 TINJAUAN PUSTAKA

 

Gula

 Dalam kehidupan sehari-hari orang telah mengenal gula sebagai bahan makanan pokok, baik untuk minuman ataupun makanan. Sebagai sumerr utama dari gula adalah dari berbagai macam tanaman, yang dapat digolongkan sebagai penghasil gula antara lain: tebu, beet, kelapa aren (enau). Untuk daerah tropis tebu merupakan tanaman utama sebagai penghasil gula, dismping kelapa dan enau. Tebu mengandung hidrokarbon yang terjadi dalam tanaman karena proses fotosintesa. Karbohidrat-karbohidrat ini terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (sakharosa), dan polisakharida (selulosa).

            Dalam fotosintesa terjadi reaksi antara CO2 dan H2O dibantu tenaga sinar matahari dan zat hijau daun (khlorofil) menghasilkan akrbohidrat monosakarida.

            Reaksi 6CO2 + 6H2O + kalori ——à C6H12O6 + 6O2

Contoh hasil analisa batang tebu adalah sebagai berikut :

Monosakarida ……………….……………………: 0,5 – 1,50 %

Sakharosa (disakarida) ……………….……………: 0,5 – 1,50 %

Zat organic (abu) …………………………….……: 11,0 – 19,00 %

Asam-asam organic …………………………..……: 0,15 %

Bahan lain (blenok, lilin, zat warna, ikatan N) …….: 12,00 %

Air …………………………………………………: 65,0-75,00 %

 

            Susunan tebu ini tidak sama utnuk semua tebu, tergantung pada keadaan tanah iklim, pemeliharaan tanaman dan macam tebu. Sakharosa merupakan komponen yang akan dibuat menjadi gula, sehingga senyawa inilah yang akan diambil sebanya-banyaknya dari tebu utnuk dipisahkan dari bagian-bagian lain dan kristalkan menjadi gula.

            Sakharosa adalah karbohidrat yang mempunyai rumus molekul C12H22O11, disakharida dan satu molekul fruktosa.

Sifat-sifat fisik sakharosa :

Rumus molekul : C12H22O11

Bentuk kristal dan tak berwarna

Mudah larus dalam air dan tidak larut dalam eter. Berat jenis : 1,6

Titik lebur : 185 ­0C

Dalam suasana asam mudah terhidrolisa menjadi gula reduksi, peristiwa ini disebut inverse.

Reaksi : C12H22O11 + H2O ——— C6H12P6 + C6H12P6

Optis aktif (memutar bidang polariasasi kekanan) (Respati, 1980)

 

Proses Pembuatan Gula

 

            Pembuatan gula dari tebu adalah proses pemisahan sakharosa yang terdapat dalam batang tebu dari zat-zat lain seperti air, zat organic, sabut. Pemisahan dilakukan dengan jalan tebu digiling dalam beberapa mesin penggiling sehingga diperoleh cairan yang disebut nira.

            Nira yang diperoleh dari mesin penggiling dibersihkan dari zat-zat bukan gula dengan pemanasan dan penambahan zat kimia. Sedangkan ampas digunakan bahan ketel uap.

 

  1. 1.      Pemurnian Nira

 

Pelaksanaan pemurnian dalam pembuatan gula dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

  1. Proses Defekasi

Pemurnian cara Defekasi adalah car pemurnian yang paling sederhana, bahan pembantu hanya berupa kapur tohor. Kapur tohor hanya digunakan untuk menetralkan asam-asam yang terdapat dalam nira. Nira yang telah diperoleh dari mesin penggiling diberi kapur sampai diperoleh harga pH sedikit alkalis (pH 7,2). Nira yang telah diberi kapur kemudian dipanaskan sampai mendidih. Endapan yang terjadi dipisahkan

  1. Proses Sulfitasi

Pada pemurnian cara sulfitasi pemberian kapur berlebihan. Kelebihan kapur ini dinetralkan kembali dengan gas sulfite. Penambahan gas SO2 menyebabkan : SO2 bergabung dengan CaO membentuk CaSO3 yang mengendap. SO2 memperlambat reaksi antara asam amino dan gula reduksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya zat warna gelap. SO2 dalam larutan asam dapat mereduksi ion ferrri sehingga menurunkan efek oksidasi.

       Pelaksanaan proses sulfitasi adalah sebagai berikut:

  • Sulfitasi dingin

Nira mentah disulfitasi samapai pH 3,8 kemudian diberi kapur sampai pH 7. Setelah itu dipanaskan sampai mendidih dan kotorannya diendapkan

  • Sulfitasi panas

Pada proses sulfitasi terbentuk garam CaSO3 yang lebih mudah larut dalam keadaan dingin, sehingga waktu dipanaskan akan terjadi endapan pada pipa pemanas. Untuk mencegah hal ini pelaksanaan proses sulfitasi dimodifikasi sebagai berikut :

Dimulai dengan nira mentah yang dipanaskan sampai 70-80 0C, disulfitasi, deberi kapur, dipanaskan sampai mendidih dan akhirnya diendapkan. Pada suhu kira-kira 750C kelarutan CaSO3 paling kecil.

  • Pengapuran sebagian dan sulfitasi

Bila dicara sulfitasi panas tidak dapat memberikan hasil yang baik maka dipakai cara modifikasi berikut : pengapuran pertama sampai pH 8,0 pemanasan sampai 50-700C, sulfitasi samapai pH 5,1-5,3 pengapuran kedua sampai pH 7-7,2 dilanjutkan dengan pemanasan dengan pemanasan sampai mendidih dan pengendapan. (E.Hugoit, 1960).

Pelaksanaan sulfitasi dipanadang dari sudut kimia dibagi menjadi 3 yaitu :

  • Sulfitasi Asam

Nira mentah disulfitasi dengan SO2 sehingga dicapai pH nira 3,2. Sesudah sulfitasi nira diberi larutan kapur sehingga pH 7,0-7,3.

  • Sulfitasi Alkalis

Pemberian larutan kapur sehingga pH nira 10,5 dan sesudah itu diberi SO2 pH nira menjadi 7,0-7,3

  • Sulfitasi Netral

Pemberian larutan kapur sehingga pH nira 8,5 dan ditambah gas SO2 pH nira menjadi 7,0-7,3. (Halim K, 1973)

  • Proses Karbonatasi
  1. Proses Karbonat

Cara ini merupakan yang paling baik disbanding dengan keduacara diatas. Sebagai bahan pembantu untuk pemurnian nira adalah susu kapus dan gas CO2. Pemberian susu kapur berlebihan kemudian ditambah gas CO2 yang berguna utnuk menetralkan kelebihan susu sehingga kotoran-kotoran yang terdapat dalam nira akan diikat.

Reaksi : Ca(OH)2 ——- CaCO3 + H2O Karena terbentuknya endapan CaCO3 banya maka endapan dapat dengan mudah dipisahkan. (E. Hugot, 1960)

 

  1. 2.      Penguapan

 

Nira yang telah mengalami proses pemurnian masih mengandung air, air ini harus dipisahkan dengan menggunakan alat penguap. Penguapan adalah suatu proses menghilangkan zat pelarut dari dalam larutan dengan menggunakan panas. Zat pelarut dalam proses penguapan nira adalah air. Bila nira dipanaskan terjadi penguapan molekul air. Akibat penguapan, nia akan menajadi kental. Sumber panas yang digunakan adalah uap panas. Pada pemakaian uap panas terjadilah peristiwa pengembunan. Sistem penguapan yang dipakai perusahaan gula adalah penguapan efek banyak. (Soejardi, 1975)

 

  1. 3.      Pengkristalan

 

Proses pengkristalan adalah salah satu langkah dalam rangkaian proses di pabrik gula dimana akan dikerjakan pengkristalan gula dari larutan yang mengandung gula. Dalam larutan encer jarak antara molekul satu dengan yang lain masih cukup besar. Pada proses penguapan jarak antara masing-masing molekul dalam larutan tersebut saling mendekat. Apabila jaraknya sudah cukup dekat masing-masing molekul dapat saling tarik menarik. Apbila pada saat itu disekitarnya terdapat skharosa yang menempel, keadaan ini disebut sebagai larutan jenuh.

            Pada tahap selanjutanya, bila kepekatan naik maka molekul-molekul dalam larutan akan dapat saling bergabung dan membentuk rantai-rantai molekul sakharosa. Sedangkan pada pemekatan lebih tinggi maka rantai-rantai sakharosa tersebut akan dapat saling bergabung pula dan membentuk suatu kerangka atau pola kristal sakharosa.

 

  1. 4.      Pengeringan

 

Gula yang keluar dari alat pemutar ditampung dalam alat getar (talang goyang). Talang goyang ini selain berfungsi sebagai alat pengengkut, juga sebagai lat pengering gula. Pengeringan ini menggunakan udara yang dihembuskan dari bawah, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar dimaksudkan untuk mengurangi kadar air dalam gula. Setelah pengeringan gla dimasukkan dalam karung dan disimpan digudang.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Pembuatan gula di PGX terdiri dari beberapa stasiun yaitu :

 

  1. 1.      Stasiun Penggilingan

 

Tugas dari stasiun ini adalah mengambil nira dari batang  tebu sebanyak mungkin. Tebu-tebu yang telah ditebang diangkut dengan truk dan lori-lori. Tebu yang masuk ditimbang beratnya kemudian diangkut dengan lori masuk ke stasiun gilingan. Tebu diangkat dengan pesawat pengangkat tebu yang ebrkapsitas 10 ton.  Selanjutnya diletakan diatas meja tebu utnuk diumpankan kegilingan melalui krepyak tebu.

            Dalam tahap pertama tebu yang akan diperah untuk diambil niranya masuk ke crusher yang terdiri dari 2 buah rol crusher. Fungsi dari crusher adalah untuk emnghancurkan tebu menjadi potongan-potongan yang panjangya kira-kira 107,3 mmmm. Crusher tidak berfungsi sebagai alah pemerah, namun demikian nira sudah ada yang keluar ke mesin penggiling untuk dipers, diambil niranya..

            Mesin penggiling di PG X ada 4 unit, setiap unit terdiri 3 buah rol. Rol bagian atas saja yang digerakkan dan diberi tekanan kira-kira 300 kg/cm@, sedangkan rol yang dibawah akan berputar dengan sendirinya karena adanya aluralir dari setiap rol belakang.

            Tebu yang masuk ke gilingan I diperah hingga mendapatkan hasil nira yang sebanyak-banyaknya, dengan tekanan 300 kg/cm2. Hasil dari gilingan I adalah amapsa I dan nira I. Nira I ditampung, lewat saluran nira bertemu dengan nira crusher. Kedua nira ini disebut nira hasil perah pertama.

            Ampas I dibawa ke gilingan II yang bertekanan 300 kg/cm2, dengan alat pengangkutan “drag conveyer” untuk diperah lagi niranya. Untuk mendapatkan nira yang lebih banyak maka saat ampas I menuju gilingan II ditambah nira dari gilingan III. Hasil dari gilingan II ini adalah ampas II dan nira II. Nira dari crusher, nila gilingan I dan nira gilingan II disebut nira mentah. Niramentah dipompa ke bak penampung dan ampas II diperah lagi digilingan III untuk diambil niranya.

            Ampas II diangkut ke gilingan II yang bertekanan 300 kg/cm2, untuk diperah lagi krena masih ada niranya.  Pada gilingan III ini ditambah air imbibisi sebanya kira-kira 22% berat tebu yang akan digiling. Fungsi penambahan air imbibisi adalah utnuk mendapatkan prosentase pemerahan yang tinggi dan menekan kadar sakharosa yang ikut oleh ampas gilingan IV. Hasil dari gilingan III adalah ampas III dan nira III, dimana nira III dialirkan lewat saluran yang digunakan untuk nira imbibisi pada ampas I yang menuju ke gilingan II.

            Ampas III diangkut kegilingan IV yang bertekanan 300 kg/cm2. Hasil dari gilingan IV adalah ampas IV dan nira IV, dimana nira IV lewat saluran sebagai nira imbibisi pada ampas II yang menuju gilingan III. Sedangkan ampas IV diangkut dengna “drag conveyer” menuju ke tempat penyimpanan, yang nantinya ampas digunakan sebagai bahan baker ketel uap.

 

  1. 2.      Stasiun Pemurnian Nira

 

Pada stasiun ini nira emntah dibersihkan dengan cara menambah susu kapu Ca (OH)2 dana kemudian dialiri gas SO2. Setelah itu dilakukan pengendapan secara terus menerus. Proses ini dikenal dengan nama sulfitasi alkalis. Stasiun pemurnian nira dari beberapa bagian yaitu :

  1. Pemanas I (untuk nira mentah)

Nira mentah dari stasiun gilingan yang telah disaring terlebih dahulu dan telah mengalami  proses penimbangan dan penampungan dipompa kealat pemanas I. Pemanas yang ada di PG X berbentuk tegak, hal ini dimaksudkan untuk effisiensi tempat dan juga untuk memudahkan pembersihan apabila ada kerak yang menempel didalam pipa pemanas tersebut. Nira yang keluar dari pemanas I pada temperature kira-kira 720C, tujuan pemanasan ini adlah untuk mempercepat reaksi pada reactor dan juga untuk mematikan jasad renik (mikrobia). Bahan pemanas yang digunakan adalah uap bekas atau uap nira dari stasiun penguapan dan uap yang dihasilkan dari ketel uap.

  1. Pembuatan susu kapur

Batu kapur dibakar dalam tobong pada temperature 9000C dan tekanan 1 atmosfer. Reaksi CaCO3 ——— CaCO + CO2. Gas CO2 dibuang sedang CaO yang diperoleh ditambah air ditangki pencampur. Setelah tercampur disaring utnuk memisahkan kotorannya. Reaksi kapur dengan air :

CaO + H2O ——– Ca(OH)2. Setelah itu Ca (OH)2 dimasukkan kedalam tangki yang berpenganduk supaya campurannya homogen. Kekentalan susu kapur kira-kira 80Be.

  1. Pembuatan gas SO2

Belerang padat dimasukkan dalam tobong belerang, kemudian dibakar. Belerang akan mencair kemudian belerang cair akan menjadi belerang uap karena panasnya. Steusnya dialiri udara sehingga terbentuk gas SO2. Reaksinya : S + O2 ———– SO2 + panas. Gas SO2 yang terjadi segera dialirkan melalui pipa yang dibagian luarnya diberi air sebagai pendingin. Kemudian dialirkan ke sublimator terakhir dialirkan ke peti sulfitasi

  1. Reakto (Sulfitator)

Nira yang telah melalui panas dimasukkan ke “defecator” untuk direaksikan dengan susu kapur Ca(OH)2. Proses ini berlansung secara terus menerus dan tujuannya agar pH larutan kira-kira 9,5. Kemudian larutan dimasukkan ke reactor, pada reactor ini dialirkan gas SO2 secara terus menerus dan terjadi reaksi sulfitasi. Tujuan penambahan gas SO2 ini adalah untuk pembentukan endapan CaSO3 dan dengan ini terjadi pembersihan kotoran.

Reaksi : H2O SO2 ————- H2SO3

H2SO3 + Ca(OH)2 ———– CaSO3 + 2H2O

  1. Peanas II (untuk nira kasar)

Setelah keluar dari reactor, nira kasar dipanaskan dalam pemanas II dengan menggunakan uap, sampai nira mempunyai suhu kira-kira 1000C, hal ini dimaksudkan untuk :

Menyempurnakan reaksi sulfitasi. Memperbanyak dan memeprcepat terbentuknya endapan CaSO3.

Mempercepat proses pengeluaran gas-gas terembunkan yang ada dalam nira. Dari pemanasan II nira kasar dialirkan ke “preloc tower” (menara flokulasi). Menara flokulasi adalah suatu alat yang berfungsi membebaskan gelembung-gelembung udara yang terdapat dalam nira. Pada menara ini ditambahkan zat flokulant yang bertujuan agara dapat reaksi pengendapan dapat berlansung dengan baik.

  1. Pengendapan

Tugas dari peti pengendapan adalah untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang terjadi selama proses sulfitasi, sehingga dihasilkajn nira jernih dan nira kotor. Nira jernih dialirkan ke tangki penampung nira ernih, sedangkan endapannya (blotong) dibuang sebagai limbah.

  1. Pemanas III

Nira jernih dari tangki penampung dialirkan ke pemanas III sampai mencapai suhu 1100C. Tujuan pemanasan ini untuk mendekati titik didih nira, sehingga pada evaporator nira sudah siap mendidih dan proses penguapan segera terlaksana.

 

3. Stasiun Penguapan Nira

 

Setelah nira mentah mengalami proses pemurnian, selanjutnya dialirkan ke stasiun penguapan. Tujuan dari stasiun penguapan ini adalah untuk membuat nira encer (12,5°Brik) menjadi kental (60°Brik) dengan menggunakn beberapa badan penguapan yang bekerja secara seri. Untuk menghindari terjadinya karamelisasi karena suhu tinggi serta menghemat kalori, maka proses penguapan dilaksanakan pada suhu dibawah titik didihnya (tekanan vakum).

 Di PG X menggunakan system penguapan “quadrule effect” yang terdiri dari 5 badan penguapan. Drai 5 badan penguapan yang beroperasi hanya 4 badan, sebuan badan penguapan diistirahatkan untuk dibersihkan secara bergantian, badan II dapat ebrfungsi sebagai badan I dan badan IV dapat berfungsi sebagai badan terakhir.

Badan pemanas yang dipakai pada stasiun ini berasal dari uap air bekas dan bila perlu ditambah dari uap baru dari ketel. Uap dari badan penguap I dipakai untuk menaskan nira pada penguapan Ii dan sebagian disadap untuk bahan penguapan pemanas I. Uap dari nira dari badan penuapan II dipakai untuk memanaskan nira pada penguapan III. Uap nira dari badan penguap Iii dipakai untik memanaskan nira pada badan penguapan IV, sedangkan uap nira yang keluar dari badan penguap IV diembunkan dalam “barometric kondensor”.

Air embun yang berasal dari badan penguap I,II digunakan untuk air isian ketel dan air embun dari badan penguap III,IV digunakan untuk air imbibisi, air cucian filter press, air cucian puteran. Aliran nira dari setiap badan penguapan akan mengalir dengan sendirinya dikarenakan adanya perbedaan tekanan pada setiap badan penguapan.

Nira kental yang siap dari badan penguap IV ditampung dalam tangki kemudial dipompa kesulfitator. Disulfitator ini di tambahkan gas SO2, yang tujuannya untuk memucatkan zat-zat warna dalam nira yang semula berwarna coklat tau akan menjari lebih jernih dan disini PH diharapkan kira-kira 5,5. Nira kental yang keluar dari sulfitator ini masih mengandung belerang, maka dialirkan dulu ke tangki JSP (Juice Syrup Purification) untuk diberi floculant sehingga timbul kotoran-kotoran yang berlangsung secara kontinyu, nira bersihnya dipompa ke tangki penampungan nira kental dan siap untuk dimasak. Sedangkan kotoran-kotoran yang mengapung (buih) dialirkan ke stasiun pemurnian.

 

 

 

4. Stasuin kristalisasi Nira

 

Proses kristalisasi ini dipabrik gula lebih dikenal dengan nama proses pemasakan. Nira kental yang keluar dari stasiun penguapan mempunyal kekentalan kira-kira 60°rik, didalam stasiun kristalisasi diuapkan lagi sampai tinbul Kristal gula. Pengambilan gula dari nira kental tidak dapat hanya satu kal, tetapi harus dilakukan dalam beberapa tingkat. Pada PG X proses pengkristalan dengan system 3 tingkat. Hal ini diharapkan agar didapat produk SHSIA. Untuk mencegah karamelisasi sakharosa maka apda waktu memasak dilaksanakan pada tekanan vakum kira-kira 65 cmHG, sehingga pada pemanasan kira-kira 60°C diharapkan nira kental dalam pan pemasak sudah mendidih. Di PG X ada6 buah pan masakan A yang dipakai untuk memasak nira yang HK-nya (harga kemurnian) tinggi, masing-masing V)-nya 104 m2 dan volumenya 240 HL. Sebuah pan masakan B yang V)-nya 190 m2dan volumenya 250 HL. Dua buah pan masakan D yang VO-nya berturut-turut 125 m2, 200m2 dan volumenya 300 HL, 350 HL.

Pada pan masakan A ini diharapkan dapat mengkristalkan sakharosa yang terkandung dalam nira kental sebanyak-banyaknya. Nira kental dar penampungan nira kentali pompa ke pan masakan A, disini nira kental dipanaskan sampai mencapai kekentalan tertentu. Apabila keadaan ini telah tercapai ekkentalan baru “einwurf”(bibit) ditambahkan secukupnya kira-kira 30 HL. Dengan adanya penambahan bibit ini akan timbul butir-butir Kristal, apabila jarak antara butir Kristal yang satu dengan yang lain cukup dekat atau rapat maka ditambahkan klare SHS sehingga masakan menjadi encer kembali dengan harapan memberikan kesampatan pada Kristal untuk tumbuh lebih besar. Apabila pembentukan Kristal sudah sesuai dengan volume masakan yang dibutuhkan melalui palung-palung pendingin dan selanjutnya dipompa ke puteran A.

Pada pan masakan B ini yang dimasukan adalah stroop A dan bibit Kristal. Proses pemasakan pada pan masakan B ini sama dengan proses pemasakan pada pan masakan A. Setelah melalui pengontrolan dan Kristal sudah banyak maka hasil masakan tersebut diturunkan ke palung pendingin, kemudian dipompa ke centrifuge. Dari proses ini dihasilkan gula C2 (digunakan sebagai bibit) dan stroop B.

Pada pan amsakan D dimasukan stroop B dan klare D(stroop hasil pemutaran D2 yang kandungan gulanya rendah).  Hasil masakan diturunkan ke palung pendingin. Untuk pan masakan D karena menghasilkan gula D2  dan tetes, maka pada palung pendingin yang tujuannya supaya terjadi pristiwa pengkristalan kembali dan diharapkan kandungan gula dalam tetes kecil.

 

5. Stasiun Pemisahan

 

Hasil dari stasiun kristalisasi merupakan suatu campuran yang terdiri dari larutan dan Kristal sakharosa, sehingga perlu dipisahkan. Seteleh didinginkan kemudian dipisahkan antara Kristal dan larutan. Pemisahan dilakukan dalam “centrifuge” yang bekerja menggunakan gaya sentrifugal sebagai kekuatan pendorong.

Di PG X digunakan system putaran berganda yaitu putaran depan dan putaran belakang. Putaran depan terdiri dari putaran A,B dan D1.Sedangkan putaran belakang terdiri dari putaran SHS dan D2.

Masquite (Kristal sakharosa dan larutannya) dari maskan setelah dipompa ke putaran A. Diputaran A ini akan dipisahkan gula A dan stroop A. Stroop A digunakan sebagai bahan dasar pada pan masakan B, sedangkan gula A dipompa ke putaran SHS. Diputaran SHS ini ditambakan uap yang tujuannya membantu proses pengeringan. Pada putaran SHS ini akan dipisahkan gula SHS sebagai produk dan klare SHS dialirkan ke pan masakan A.

Pada putaran B dihasilkan stroop B yang digunakan sebagai bahan dasar pada pan masakan B dan D, dan gula B-nya dipompa ke putaran SHS. Pada putaran SHS ini dihasilkan klare SHS yang pada masakan A sebagai bahan campuran masakan dan gula B digunakan sebagai bibit (einwurf).

Pada putran D1 dihasilkan gula D dan srtoop yang disebut tetes. Gula D dipompa ke putaran belakang D2,sedangkan tetesnya merupakan hasil samping karena kadar gulanya sudah cukup rendah.

Pada putaran D2 ini dipisahkan gula D2 selanjutnya dilebur ekmbali dan dialirkan ke pan masakan D sebagai bahan campuran pada masakan D.

 

6. Stasiun Penyelesaian

 

Stasiun penyelesaian berfungsi menyelesaikan hasil gula yang telah mkristal. Pada bagian ini Kristal-kristal gula hasil dari putaran SHS dilewatkan pada telang goyang.

Pada talang goyang ini gula-gula yang menggumpal akan pecah menjadi butiran-butiran gula, pada saat butiran-butiran gula ini berjalan sepanjang talang dihembuskan udara agar menjadi kering dan dingin. Udara dihembuskan dengan mengunakan blower. Untuk mengangkut Kristal-kristal gula ke talang saringan digunakan “bucket elevator”.

Pada talang saringan ini Kristal-kristal gula dipisahkan, Kristal gula yang tidak memenuhi ukuran standart dilebur dan diproses kembali sedangkan butiran gula yang standart diambil sebagai produk. Gula yang dihasilkan sebagai produk pada PG X adalah jenis SHS IA.

Utilitas

Di PG X utilitas yang digunakan adalah air,uap,listrik, dan udara.

  1. Air

Untuk memenuhi kebutuhan air proses dan air minum perusahaan karyawan digunakan air yang diambil dari sungai. Sebelum air digunakan sebagai air proses dan air minum, maka dilakukan pengolahan air. Disini pengolahan air dilakukan secara fisis, dimana air dilewatkan dalam bak-bak pengendapan. Bak pengandapan ini terbuat dari pasangan batu bata, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 25m x 12m. Perjalanan air didalam bak melalui beberapa sekat, aga lumpur dan partikel-partikel lainnya mengendap. Bak pengandapan ini dilengkapi dengan pompa untuk memasukan air ke peti reasevoir air pengisi ketel dan tangki air kali. Tangki air kali ini berfungsi untuk menampung air kali yang bersih, dimana air kali ini digunakan sebagai isian ketel apabila air embun tidak mencukupi dan digunakan sebagai air minum.

 

  1. Uap

Uap diperoleh dari ketel uap, untuk memenuhi kebutuhan uap PG X menpunyai 9 buah ketel uap jenis pipa api. Ketel pipa api ini termasuk ketel bertekanan rendah, dengan tekanan kerja 68 kg/cm2. Uap digunakan untuk menajlankan mesin-mesin uap atau pesawat pengolahan dan sebagian utnuk proses pengolahan gula.

Air dalam ketel uap dipanaskan sampai mendidih, maka air akan menguap. Uap ditampung dalam dom uap, baru yang dihasilkan dialirkan ke mesin-mesin atau pesawat pengolahan melalui pipa-pipa. Pemanas yang digunakan adalah hasil pembakaran bahan bakar (ampas tebu) pada dapur ketel. Ampas ini diumpankan kedalam dapur ketel melalui pintu pengumpan dengan menggunakan tenaga orang.

  1. Listrik

Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari genset yang digerakan oleh mesin disel maupun mesin uap. Lokasi genset terbagi menjadi 2 yaitu:

  1. Genset dengan penggerak mula diesel, bertempat diluar pabrik.
  2. Genset dengan penggerak mula mesin uap, bertempat didalam pabrik.

Dalam masa giling pembangkit listrik yang digunakan adalah yang digerakan dengan mesin uap dan dibantu dengan mesin diesel. Pembangkit listrik yang digunakan diluar masa giling adalah mesin diesel. Kebutuhan Tenaha listrik menggunakan 2 macam arus: AC dan DC. Adapun arus AC diperoleh dari generator dengan penggerak mesin uap.

  1. Udara

Udara digunakan sebagi pembantu pembuatan gas SO2 dalam dapur pembakaran belerang. Udara yang digunakan dengan 0,5-0,6 kg/cm2.

 

Kesimpulan

Pada dasarnya proses pembuatan gula di PG X adalah melalui 6 tahap yaitu:

  1. Stasiun penggilingan nira
  2. Stasiun pemurnian
  3. Stasiun penguapan
  4. Stasiun kristalisasi
  5. Stasiun pemisahan
  6. Stasiun penyelesaian.

Sedangkan Utilitas yang digunakan ada 4 yaitu:

  1. Air\
  2. Uap
  3. Listrik
  4. Udara.

DAFTAR PUSTAKA

Halim K, Rapidoor Clarifier dalam Industri Gula, LPP Yogyakarta, 1973

Hugot E, Hand Book of Cane Sugar Engineering, Elsevier Publising Company, Amsterdam, 1960

Landdheer A, Pesawat Industri Gula’ diterjemahkan oleh Madukoro dan Soerjadi, LPP Yogyakarta, 1977

Raspati, Pengantar Kimia Organik II, Aksara Baru Jakarta 1977

Soerjadi, Peranan Komponen Batang Tebu dalam Pabrikasi Gula’ LPP Yogyakarta, 1977

Soenardi Djojopranoto R, Pesawat- pesawat Industri Gula, LPP Yogyakarta, 1977

Soerjadi, Peralatan Pembuat Hampa, LPP Yogyakarta, 1980

 

 

 

 

 

 

 

Jawaban:

 

PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X
  1. Resume:

Dilihat dari pengalaman yang dibuat penulis dikatakan bahwa dalam pembuatan gula dibutuhkan beberapa tahapan dan proses yang tidak sedikit, sehingga butiran gula bisa terbentuk dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. Dari gula tersebut masyarakar dapat membuat berbagai makanan yang didalamnya mengandung gula.

 

  1. Analisis:
  2. Bagian Pendahuluan

Banyak masyarakat mengkonsumsi gula tetapi banyak juga  masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana caranya gula tersebut terbentuk. Maka dari pada itu penulis akan memberikan pengetahuan bagaimana caranya membuat gula itu.

 

  1. Teori dan Kajian Pustaka

Masayarakat sering sekali membuat makanan atau kue yang berbahan dasar gula. Disini penulis memberikan pengalamannya tentang bahan-bahan dasar yang dapat dijadikan sumber dimana gula dapat terbentuk. Penulis juga memberikan pengalamannya tentang unsure-unsur yang terkandung didalam bahan pembuatan gula dalam hal ini yang menjadi pokoknya adalah tebu.

 

c.    Metode penelitian

Disini penulis ingin memberitahukan kepada pembaca bahwa dalam pembuatan penulisan ilmiah ini yang berjudul “ PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X ”  penulis menginginkan agar para pembaca percaya bahwa penulis benar-benar dalam membuat penulisan ilmiah ini penulis melakukannya dengan menggunakan berbagai penelitian sehinga hasil yang diinginkan dapat tercapai.

 

  1. Hasil dan Pembahasan

Dalam pembuatan gula di PG X dilakukan dengan beberapa kali proses diamana bahan dasar yaitu tebu digiling dari tempat penggilingan I hingga ke penggilingan terakhir (IV). Sesudah itu hasil dari penggilingan tersebut disaring dan diolah sedemikian rupa dengan campuran-campuran didalamnya dan pemanasan yang berulang  dari stasiun I ke stasiun II begitu seterusnya hingga stasiun VI  dan terbentuklah sebuah kristal putih yang disebut dengan namanya gula.

  1. Kesimpulan

Penulis hanya memberi tahu bahwa dalam pembuatan gula di PG X dilakukan dengan 6 tahap stasiun yang dilakukan dan 4 unsur yang diperlukan dalam penyempurnaan pembuatan gula.

 

3.    Koheransi

       Dari penulisan ilmiah diatas hubungan antara kalimat dan juga hubungan anatara setiap alinea sudah bagus sehingga pembaca tidak dibuat bingung bila membaca penulisan tersebut karena hubungan-hubungannya sangat terkait dan juga dalam memberikan keterangan setiap proses dan tahap-tahapnya sudah jelas.

 

 

4.    Kelebihan dan Kekurangannya

v  Kelebihan penulisan Ilmiah diatas :

  • Dalam penulisan ilmiah diatas sudah sangat jelas dari maksud dan tujuannya. Karena dari awal proses hingga menghasilkan gula penulis sudah menjelaskannya secara mendetail sehingga meskipun masih banyak kata-kata yang tidak mudah untuk dimengerti
  • Kata-kata yang dipakai mudah dimengerti oleh para pembaca

 

v  Kekurangan penulisan Ilmiah diatas :

  • Masih banyak kata-kata yang tidak lengkap seperti:

 

  • sumerr (sumber)
  • dismping (disamping)
  • utnuk (untuk)
  • larus (larut)
  • deberi (diberi)
  • banya (banyak)
  • nia (nira)
  • gla (gula)
  • ebrkapsitas (berkapasitas)
  • menggunakn (menggunakan)
  • ebrfungsi (berfungsi)
  • ekkentalan (kekentalan)
  • emnghancurkan (menghancurkan)
  • mmmm (mm/milimeter)
  • kg/cm@ (kg/cm2)
  • krena. (karena)
  • sebanya (sebanyak)
  • steusnya (seterusnya)
  • peanas (panas)
  • memeprcepat (mempercepat)
  • ernih (jernih)
  • ekmbali (kembali)
  • mkristal (mengkristal)
  • utnuk (untuk)
 

Sehingga arti dan maksudnya bisa berubah dari apa yang dinginginkan

  • Masih terdapatnya kata yang tidak diberikan arti dan maksudnya seperti :

– Utilitas ( unsure-unsur atau kandungan-kandunganya)

–   Blower (alat untuk mngeluarkan udara seperti halnya kipas angin)

–   Genset (pembangkit listrik dengan bahan bakar minyak (ada yg bensin dan solar)

–   Stasiun penggilingan (tempat atau usaha menggiling,melumatkan, mengupas)

–   Reaktor (sulfitator) yaitu :tempat atau bejana yang berbentuk seperti kerucut)

 

Nama kelompok         :          

1. ARI NOVIANTO              (10109213)

2. AGUS PURNOMO          (10109180)

5. EKO SUPRIYANTO        (10109137)

4. IMRAN DEWANTARA     (13109806)

6. MASHADI ERWINDAYA  (13109203)

7. SINGGIH PAMUJI            (13109557)

8. YANUARTO TEGUH        (18109549)

 

Kelas                          :           3KA20

Pelajaran                     :           Bahasa Indonesia 1

Bank sentral dan bank Umum

Macam/Jenis Bank & Definisi/Pengertian Bank Sentral, Umum Dan Bank Perkreditan Rakyat

Thu, 06/03/2008 – 6:04pm — godam64

Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.

Jenis-Jenis Bank :

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

2. Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.